Prinsip dasar ekonomi menyatakan bahwa untuk mendapatkan sesuatu, kita harus merelakan hal lain. Ini adalah inti dari konsep trade-off.
Biaya peluang adalah nilai dari alternatif terbaik yang dikorbankan, yang bisa berupa waktu, kesempatan, atau sumber daya lain, tidak hanya uang.
Ini adalah dasar dari pengambilan keputusan marginal, di mana individu membandingkan keuntungan dan biaya tambahan dari suatu tindakan.
Insentif, baik positif maupun negatif, secara fundamental mendorong orang untuk bertindak dan mengubah perilaku ekonomi mereka.
Prinsip perdagangan menyatakan bahwa spesialisasi dan pertukaran dapat membuat semua pihak yang terlibat menjadi lebih baik (win-win).
Terkadang terjadi kegagalan pasar (market failure), seperti eksternalitas atau kekuatan monopoli, yang memerlukan intervensi pemerintah untuk meningkatkan efisiensi.
Produktivitas, yaitu jumlah barang dan jasa yang dihasilkan per jam kerja, adalah penentu utama standar hidup.
Definisi inflasi adalah kenaikan berkelanjutan pada tingkat harga rata-rata barang dan jasa.
Penyebab utama inflasi yang berkelanjutan adalah pertumbuhan jumlah uang yang terlalu cepat, yang menyebabkan nilai uang menurun.
Kurva Phillips menggambarkan trade-off jangka pendek di mana kebijakan yang menaikkan inflasi cenderung menurunkan tingkat pengangguran, dan sebaliknya.
Trade-off adalah situasi di mana kita harus memilih satu hal dengan mengorbankan hal lain.
Biaya peluang adalah nilai dari alternatif terbaik (dalam hal ini, gaji) yang dikorbankan saat membuat pilihan.
Subsidi adalah insentif positif yang dirancang untuk mendorong petani meningkatkan produksi.
Keunggulan absolut fokus pada produktivitas murni (input lebih sedikit untuk output yang sama).
Produktivitas—kemampuan menghasilkan barang dan jasa—adalah akar dari kemakmuran dan standar hidup suatu negara.
Ketika pemerintah mencetak terlalu banyak uang, nilai uang akan turun, menyebabkan harga-harga naik secara umum.
Kurva Phillips menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, kebijakan yang bertujuan mengurangi pengangguran cenderung meningkatkan inflasi, dan sebaliknya.
Mencetak terlalu banyak uang justru menyebabkan inflasi, bukan prinsip ekonomi yang dianjurkan.
Eksternalitas adalah dampak tindakan seseorang terhadap kesejahteraan orang lain yang tidak terkompensasi. Polusi adalah contoh klasik eksternalitas negatif.
Kegagalan pasar terjadi ketika mekanisme pasar sendiri tidak dapat mencapai hasil yang efisien atau adil.
Pernyataan normatif bersifat preskriptif, menyarankan bagaimana dunia seharusnya, dan melibatkan penilaian nilai.
Keputusan rasional dibuat 'di margin', yaitu dengan membandingkan manfaat tambahan (marginal) dengan biaya tambahan (marginal) dari suatu tindakan.
Dengan berspesialisasi dalam produksi barang dengan biaya peluang terendah dan kemudian berdagang, semua negara dapat menikmati lebih banyak barang dan jasa.
'Invisible hand' adalah metafora untuk bagaimana mekanisme harga di pasar bebas dapat mengoordinasikan kegiatan ekonomi secara efisien.
Dua alasan utama intervensi pemerintah adalah untuk mengatasi kegagalan pasar (meningkatkan efisiensi) dan untuk mendistribusikan kembali pendapatan (meningkatkan keadilan).
Terlalu banyak uang yang mengejar terlalu sedikit barang akan menyebabkan harga-harga naik, yang dikenal sebagai inflasi.
Ini adalah contoh klasik dari trade-off, di mana Anda harus memilih antara dua kegiatan yang saling meniadakan.
Penawaran ini adalah insentif yang dirancang untuk mendorong konsumen agar membeli produk tersebut.
Produktivitas secara spesifik mengukur efisiensi tenaga kerja dalam menghasilkan output.
Sesuai dengan Kurva Phillips, kebijakan kontraktif (untuk menekan inflasi) seringkali memperlambat ekonomi dan meningkatkan pengangguran dalam jangka pendek.
Insentif adalah elemen kunci dalam ekonomi yang mempengaruhi pengambilan keputusan oleh individu dan perusahaan.
Biaya peluang (opportunity cost) adalah konsep fundamental yang menyoroti biaya riil dari setiap pilihan.
Inflasi mengukur penurunan daya beli mata uang dari waktu ke waktu.
Keunggulan absolut membandingkan produktivitas secara langsung antar produsen.
Kegagalan pasar (market failure) menjadi justifikasi bagi pemerintah untuk melakukan intervensi ekonomi.
Semakin produktif suatu negara, semakin tinggi standar hidup yang dapat dinikmatinya.
Kurva Phillips adalah model ekonomi makro yang penting untuk memahami kebijakan jangka pendek.
Adam Smith, dalam bukunya 'The Wealth of Nations', memperkenalkan ide bahwa pasar dapat mengatur dirinya sendiri.
Keunggulan komparatif, yang didasarkan pada biaya peluang yang lebih rendah, adalah dasar dari keuntungan perdagangan.
Analisis marginal adalah proses mengevaluasi dampak dari perubahan kecil atau tambahan pada suatu rencana tindakan.
Jawaban yang baik harus dapat mendefinisikan biaya peluang dengan benar dan mengidentifikasi komponen biaya yang relevan dalam konteks yang diberikan, terutama membedakan antara biaya eksplisit dan biaya peluang (implisit) seperti pendapatan yang hilang.
Jawaban yang kuat harus merujuk pada konsep keunggulan komparatif, keuntungan dari spesialisasi, dan dampak negatif dari proteksionisme terhadap kesejahteraan konsumen dan efisiensi ekonomi secara keseluruhan.
Jawaban yang lengkap harus menjelaskan hubungan antara jumlah uang beredar dan tingkat harga. Penggunaan analogi yang jelas (seperti lelang atau pembagian kue) untuk mengilustrasikan konsep 'terlalu banyak uang mengejar terlalu sedikit barang' akan sangat efektif.
Jawaban harus mendefinisikan kegagalan pasar dengan benar. Selain itu, harus memberikan dua contoh yang valid (seperti eksternalitas, barang publik, atau kekuatan pasar) dan menjelaskan mekanisme mengapa pasar gagal serta jenis intervensi pemerintah yang sesuai untuk masing-masing kasus.
Jawaban yang komprehensif harus menjelaskan hubungan terbalik dalam jangka pendek dan mengapa hubungan ini hilang dalam jangka panjang. Poin kunci yang harus disebutkan adalah peran ekspektasi inflasi dan konsep tingkat pengangguran alami (natural rate of unemployment).