Inersia atau kelembaman adalah kecenderungan alami benda untuk menolak perubahan dalam keadaan geraknya, yang merupakan inti dari Hukum I Newton.
Menurut Hukum II Newton (F=ma), percepatan (a) berbanding lurus dengan gaya (F). Jadi, jika gaya diperbesar, percepatan juga akan semakin besar.
Menurut Hukum III Newton, gaya aksi dan reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda, sama besar, dan berlawanan arah.
Jarak adalah total lintasan yang ditempuh, sedangkan perpindahan adalah perubahan posisi dari awal ke akhir. Nilainya bisa berbeda jika benda bergerak bolak-balik.
Untuk menghormati jasa Sir Isaac Newton, satuan gaya dalam Sistem Internasional (SI) dinamakan Newton.
Hukum I Newton (Inersia) menyatakan benda cenderung mempertahankan keadaan geraknya. Tubuh kita yang sedang bergerak ingin terus bergerak, sehingga terdorong ke depan saat mobil berhenti.
Menggunakan rumus Hukum II Newton, a = F/m = 20 N / 5 kg = 4 m/s².
Sesuai Hukum III Newton, gaya reaksi dari air akan sama besar dan berlawanan arah, yaitu mendorong tubuh perenang ke arah depan.
Perpindahan adalah perubahan posisi dari titik awal ke akhir. 10 meter (timur) - 4 meter (barat) = 6 meter dari titik awal ke arah timur.
Konversi dari m/s ke km/jam dilakukan dengan mengalikan nilai dengan 3600/1000 atau 3,6. Jadi, 20 m/s * 3,6 = 72 km/jam.
Pernyataan ini adalah definisi konseptual dari Hukum II Newton, yang secara matematis dirumuskan sebagai F = m.a.
Gas panas yang menyembur ke bawah (aksi) menghasilkan gaya dorong ke atas (reaksi) yang mengangkat roket, ini adalah penerapan langsung dari Hukum Aksi-Reaksi.
Jarak adalah besaran skalar yang mengukur seberapa jauh total perjalanan suatu benda tanpa memperhatikan arahnya.
Sesuai Hukum II Newton (a = F/m), percepatan berbanding terbalik dengan massa. Massa yang lebih kecil akan menghasilkan percepatan yang lebih besar jika gayanya sama.
Gaya dapat mengubah bentuk, kecepatan, dan arah gerak, tetapi tidak dapat mengubah massa intrinsik dari suatu benda.
Contoh besaran skalar adalah jarak dan kelajuan, yang hanya menunjukkan besarnya nilai saja.
Istilah lain dari inersia adalah kelembaman, yaitu kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya.
Rumus F = m.a (Gaya = massa x percepatan) adalah representasi matematis dari Hukum II Newton.
Ini adalah definisi dasar dari gaya dalam ilmu fisika.
Perpindahan adalah besaran vektor yang mengukur seberapa jauh dan ke arah mana posisi benda berubah.
Jawaban yang baik harus mendefinisikan keduanya (skalar vs vektor, total lintasan vs perubahan posisi) dan memberikan contoh numerik yang jelas yang menunjukkan perbedaan nilai antara jarak dan perpindahan.
Jawaban harus secara eksplisit menyebutkan Hukum II Newton dan konsep bahwa massa yang lebih besar memerlukan gaya yang lebih besar untuk percepatan yang sama.
Jawaban dapat bervariasi (misal: berjalan, melompat, peluncuran roket), tetapi harus jelas dalam mengidentifikasi pasangan gaya aksi dan reaksi yang bekerja pada dua benda berbeda dan arahnya berlawanan.
Jawaban yang baik mendefinisikan inersia sebagai 'kecenderungan mempertahankan keadaan' dan memberikan contoh nyata yang relevan seperti koin di atas kertas atau penumpang di dalam kendaraan.
Jawaban harus menunjukkan proses perhitungan yang benar dengan menggunakan rumus F = m.a, menyertakan satuan yang tepat (kg, m/s², N), dan menghasilkan jawaban akhir yang akurat.